Rabu, 19 Oktober 2016

teks eksplanasi



Fenomena yang sekarang sering kita jumpai di kalangan pelajar yang disebut sebagai hubungan asmara oleh anak-anak muda ini menjadi pemandangan yang biasa di sekolah dan tempat-tempat umum. Mereka sering menyebut hubungan asmara ini dengan istilah pacaran. Setiap orang mempunyai makna yang berbeda-beda dalam mengartikan istilah pacaran.
Menurut sebagian besar orang beranggapan bahwa pacaran adalah suatu kegiatan atau proses yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan untuk saling mengenal satu sama lain, mulai dari kepribadiannya, hobby, latar belakang keluarga, dll. Hal ini awalnya didorong oleh rasa suka atau ketertarikan terhadap lawan jenis yang kemudian berubah menjadi rasa sayang. Ketika mereka merasa suka terhadap lawan jenis biasanya terlebih dahulu ada acara tembak-tembakan, tapi bukan nembak pakek pistol loh yaa.. hal ini dilakukan agar mereka tau apakah orang yang disukai juga mempunyai rasa yang sama dengannya , jika tidak ya rejeki, namanya juga ditolak mau apa lagi, usaha lagi cari yang lain. Jadi, proses yang dimaksud disini adalah proses menjajaki atau mencari kecocokan antar dua individu untuk melangkah ke jenjang selanjutnya yaitu pernikahan.
Di zaman yang semakin modern ini dengan teknologi yang serba canggih dan  banyaknya media sosial yang dapat digunakan oleh setiap kalangan membuat anak-anak yang harusnya belum waktunya pacaran namun sudah terlebih dulu terjerumus didalamnya. Memang didalam pacaran tidak ada batasan umur, kapan mereka harus pacaran dan kapan mereka harus menikah. Jika anak-anak sudah banyak yang melakukan aktivitas pacaran dikhawatirkan justru mereka salah memaknai hal tersebut. Diawal perkenalan memang biasa-biasa saja namun semakin lama mereka saling mengenal malah disalahgunakan oleh sebagian anak-anak muda. Sehingga gaya pacaran mereka menjadi gaya pacaran yang tidak sehat, maksudnya bukan tidak sehat badannya ya, tapi mereka melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya dilakukan antara laki-laki dan perempuan yang belum mempunyai ikatan pernikahan. Seperti berpegangan tangan, cipika-cipiki, bergandengan kesana kemari, sampai ada di kalangan anak muda yang hamil di luar nikah (sebelum menikah).
Faktor penyebab yang mendorong mereka untuk pacaran yaitu bisa dari dirinya sendiri karena (nafsu), pengaruh teman, pengaruh lingkungan sosial, dll. Supaya kondisi seperti ini tidak semakin parah dan menjadi budaya di kalangan anak muda hendaknya pintar-pintarlah menjaga diri dan memilih pasangan, jangan sampai pacaran ini dijadikan ajang untuk merusak diri dan moral bangsa Indonesia karena kurangnya rasa malu dalam melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Di dalam islam sendiri tidak ada yang namanya istilah pacaran, meski banyak orang yang mengaku menjalani pacaran secara islami. Hal itu tetap salah karena pacaran didalam islam termasuk perbuatan tercela yang tidak disukai Allah, sehingga sesuatu dapat dikatakan sebagai sebuah hubungan jika sudah halal (menikah), selama itu belum halal tidak dinamakan sebagai sebuah hubungan dan tidak berhak satu sama lain alias haram. Jadi, pacaran dalam islam itu hukumnya haram.

2 komentar:

  1. Pada tugas ini sebenarnya saya menghendaki teman-teman membuat tulisan yang berisi ulasan atau penjelasan mengenai sebuah tema. Pada tulisan ini Mbak Zulfa memang menjelaskan tentang konsep pacaran, tapi lebih didominasi pendapat pribadi. Sehingga tulisan ini lebih mirip argumentasi daripada eksplanasi. Meski begitu saya memberikan apresiasi yang tinggi pada Mbak Zulfa karena gaya penulisan Mbak Zulfa yang menarik. Terima kasih.

    BalasHapus