Fenomena yang sekarang sering kita jumpai di kalangan pelajar yang
disebut sebagai hubungan asmara oleh anak-anak muda ini menjadi pemandangan
yang biasa di sekolah dan tempat-tempat umum. Mereka sering menyebut hubungan
asmara ini dengan istilah pacaran. Setiap orang mempunyai makna yang
berbeda-beda dalam mengartikan istilah pacaran.
Menurut sebagian besar orang beranggapan bahwa pacaran adalah suatu
kegiatan atau proses yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan untuk saling
mengenal satu sama lain, mulai dari kepribadiannya, hobby, latar belakang
keluarga, dll. Hal ini awalnya didorong oleh rasa suka atau ketertarikan
terhadap lawan jenis yang kemudian berubah menjadi rasa sayang. Ketika mereka
merasa suka terhadap lawan jenis biasanya terlebih dahulu ada acara
tembak-tembakan, tapi bukan nembak pakek pistol loh yaa.. hal ini dilakukan
agar mereka tau apakah orang yang disukai juga mempunyai rasa yang sama
dengannya , jika tidak ya rejeki, namanya juga ditolak mau apa lagi, usaha lagi
cari yang lain. Jadi, proses yang dimaksud disini adalah proses menjajaki atau
mencari kecocokan antar dua individu untuk melangkah ke jenjang selanjutnya
yaitu pernikahan.
Di zaman yang semakin modern ini dengan teknologi yang serba
canggih dan banyaknya media sosial yang
dapat digunakan oleh setiap kalangan membuat anak-anak yang harusnya belum
waktunya pacaran namun sudah terlebih dulu terjerumus didalamnya. Memang didalam
pacaran tidak ada batasan umur, kapan mereka harus pacaran dan kapan mereka
harus menikah. Jika anak-anak sudah banyak yang melakukan aktivitas pacaran
dikhawatirkan justru mereka salah memaknai hal tersebut. Diawal perkenalan
memang biasa-biasa saja namun semakin lama mereka saling mengenal malah disalahgunakan
oleh sebagian anak-anak muda. Sehingga gaya pacaran mereka menjadi gaya pacaran
yang tidak sehat, maksudnya bukan tidak sehat badannya ya, tapi mereka melakukan
hal-hal yang tidak sewajarnya dilakukan antara laki-laki dan perempuan yang
belum mempunyai ikatan pernikahan. Seperti berpegangan tangan, cipika-cipiki,
bergandengan kesana kemari, sampai ada di kalangan anak muda yang hamil di luar
nikah (sebelum menikah).
Faktor penyebab yang mendorong mereka untuk pacaran yaitu bisa dari
dirinya sendiri karena (nafsu), pengaruh teman, pengaruh lingkungan sosial,
dll. Supaya kondisi seperti ini tidak semakin parah dan menjadi budaya di
kalangan anak muda hendaknya pintar-pintarlah menjaga diri dan memilih
pasangan, jangan sampai pacaran ini dijadikan ajang untuk merusak diri dan
moral bangsa Indonesia karena kurangnya rasa malu dalam melakukan hal-hal yang
sebenarnya tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Di dalam islam sendiri tidak ada yang namanya istilah pacaran,
meski banyak orang yang mengaku menjalani pacaran secara islami. Hal itu tetap salah
karena pacaran didalam islam termasuk perbuatan tercela yang tidak disukai
Allah, sehingga sesuatu dapat dikatakan sebagai sebuah hubungan jika sudah
halal (menikah), selama itu belum halal tidak dinamakan sebagai sebuah hubungan
dan tidak berhak satu sama lain alias haram. Jadi, pacaran dalam islam itu
hukumnya haram.
Pada tugas ini sebenarnya saya menghendaki teman-teman membuat tulisan yang berisi ulasan atau penjelasan mengenai sebuah tema. Pada tulisan ini Mbak Zulfa memang menjelaskan tentang konsep pacaran, tapi lebih didominasi pendapat pribadi. Sehingga tulisan ini lebih mirip argumentasi daripada eksplanasi. Meski begitu saya memberikan apresiasi yang tinggi pada Mbak Zulfa karena gaya penulisan Mbak Zulfa yang menarik. Terima kasih.
BalasHapuskak. izin share
BalasHapus