Selasa, 27 September 2016

PERMATA HATIKU YANG HILANG

       Aku merasa senang saat aku dapat mengingatnya, bukan luka yang dia buat padaku melainkan aku teringat akan hal-hal kecil yang pernah dia lakukan padaku. Senyuman manis dibibirnya saat melihatku, caranya mengusap kepalaku saat bertemu, dan nada suaranya saat memanggilku. Dan hal-hal kecil lain yang sampai saat ini masih sangat kuingat dengan jelas, bahkan mungkin aku tak akan pernah bisa melupakannya, semua yang kurasakan itu jadi sensasi tersendiri bagiku. Dan saat ini aku menyadari bahwa aku begitu merindukannya. Pertemuan itu sekilas teringat kembali, saat itu aku tak menyangka bahwa beberapa bulan kedepan setelah aku mengenalnya, aku akan menghadapi sebuah pergulatan batin yang rumit. Di saat seperti ini rasanya aku benar-benar ingin memutar kembali waktu. Aku ingin mengabaikannya saja, aku tidak akan membiarkannya menyentuh hidupku. Tapi semua terlanjur terjadi dan inilah yang harus kuhadapi. 
        Awalnya bertemu dengannya adalah hal biasa bagiku karena memang aku dan dia dilahirkan di sebuah desa yang sama, tempat tinggal kami pun berjarak cukup dekat. Namun aku belum mengenal dia sepenuhnya. Perasaan itu mulai berubah ketika kami mulai menjalin komunikasi melalui sosial media sosial dan tak lama setelah itu kami mulai terbiasa menjalin komunikasi lewat sms dan telepon. Kedekatan kami sudah terjalin cukup lama. Aku tak tau pastinya sejak kapan dan mengapa aku merasakan perasaan-perasaan seperti ini, namun kehadirannya seolah-olah sangat aku harapkan dan yang jelas aku bahagia tapi tidak tau harus berbuat apa. Aku masih terus berusaha menyembunyikan perasaanku dihadapannya. 
      Hari-hari terus berlalu. Aku menikmati segala macam perasaan-perasaanku tentangnya. Aku menikmati saat-saat bertemu dengannya, mendengar kata-katanya, pergi ke sebuah tempat makan bersama, mendengar suaranya lewat telepon, merasakan dinginnya rinai hujan bersama, dan saat-saat terdekatku dengannya. Aku tak tau sejak kapan aku merindukannya. Yang aku tau perasaan seperti ini selalu datang tiba-tiba tanpa peringatan. Dan setelah itu aku menyadari aku sudah terjatuh terlalu dalam. 
    Seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari bahwa ini semua adalah perasaan yang kebanyakan orang menyebutnya cinta. Sebelum ini aku selalu ragu untuk mengakuinya dan setelah berjalannya waktu aku benar-benar semakin terjatuh dan menyayanginya lebih dari sekedar sahabat. Bahkan aku tak bisa lagi menganggapnya hanya sekedar sahabat. Aku menyayanginya dan aku merasa bahagia karenanya. dia hadir seolah menjadi madu dalam kehidupanku yang membuat hari-hariku berlalu dengan manis. Dan membawaku terbang menuju puncak harapan. Tapi saat aku ingin meraih harapan itu, tiba-tiba dia menjatuhkanku dengan perlahan sampai aku benar-benar jatuh tanpa secuil harapan. 
       Entah mengapa aku merasa marah ketika dia memutuskan untuk pergi dan tak lagi ada dalam hidupku, semua jadi terasa kacau, apakah dia pernah berpikir bahwa dengan kepergiannya akan merusak hari-hariku. Sesekali aku menyeka air mataku yang jatuh ketika aku mengingat akan kenangan yang kau ukir indah dihatiku. aku merasa semua kasih sayangnya selama ini adalah dusta. Bagaimana tidak, dia sudah membuatku untuk mencintainya dan berharap besar akan hatinya dan dengan mudahnya dia pergi. pernah beberapakali kami bertengkar namun sama sekali tak pernah terlintas dalam pikiranku bahwa kamu akan pergi begitu saja, tidak hanya itu sebelum dia pergi yang seolah bagai ditelan bumi, tak ada kata-kata yang menunjukkan sebuah alasan mengapa dia pergi, andaikan dia tahu saat itu bahwa keheningannya membunuhku dari dalam dan meninggalkan sebuah luka dihatiku. Sampai pada saatnya dia menjelaskan sebab kepergiannya. Aku menyadari bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan namun aku merasa perpisahan ini terlalu cepat untuk kurasakan, aku butuh kamu sayang. Baru kali ini aku benar-benar menyayangi seseorang dan membuka hatiku, namun tuhan memberikan waktu yang singkat untuk bersamanya. Meskipun demikian aku yakin suatu hari nanti kita akan disatukan kembali di surganya Allah. “terima kasih untuk semua yang kamu beri, kau pernah mengajariku tersenyum, menikmati segala keindahan dunia, dan mensyukuri apapun yang ada. kau membuatku merasa dicintai dan mencintai. Aku pernah bahagia karenamu, dan itu sudah cukup.”

1 komentar:

  1. Lelaki seperti itu dijual murah di pasaran, jadi tak usah meratapinya secara berlebihan. Kita dipisahkan dengan seseorang, karena Allah akan mempertemukan dengan orang yang lebih baik.

    BalasHapus